Sekolah
Online Bengkel Diri saat ini (Juli
2019) telah menyelesaikan perkuliahan dengan 7.680 siswa yang terbagi menjadi 7
angkatan di 23 Negara. Adapun angkatan ke-8 yang saat ini masih sedang menempuh
perkuliahan terdiri dari 8 kelas, dimana masing-masing kelas terdiri dari
kurang lebih 240 siswa.
Sekolah
yang dikepalai sekaligus digagas oleh Ummu Balqis ini berlangsung selama dua
bulan dengan 20 kali pertemuan dan dilaksanakan secara online yakni menggunakan aplikasi What’s App Messanger. Teknis perkuliahan seperti ini terbukti lebih
efektif dan efisien untuk dilaksanakan bagi para muslimah masa kini agar tetap
dapat menuntut ilmu di tengah kesibukannya tanpa perlu mengeluarkan waktu perjalanan
dan biaya transportasi karena bisa disimak dimanapun dan kapanpun.
Nah, berikut
manfaat menjadi siswa Bengkel Diri yang terangkum dalam delapan alasan utama
bagi para muslimah untuk menuntut ilmu di sekolah online ini.
1. Perwujudan Pemenuhan Kewajiban Menuntut Ilmu
Hukum
menuntut ilmu agama bagi umat Islam baik laki-laki ataupun perempuan, sebelum
ataupun sesudah menikah, muda ataupun tua adalah wajib, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِم
”Menuntut
ilmu itu wajib atas
setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh
Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no.
224) (1)
Jika kesibukan dunia menjadikan manusia
sulit mencari waktu untuk dirinya dapat menuntut ilmu, keberadaan sekolah online ini menjadi solusi sehingga tidak
ada lagi alasan tidak ada waktu melainkan karena alasan tidak ada kemauan.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu.” (QS.
Thaaha: 114)
Ibnu Hajar Al-Asqalani
Asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Firman
Allah Ta’ala (yang artinya), ’Wahai Rabb-ku,
tambahkanlah kepadaku ilmu’ mengandung dalil yang tegas tentang keutamaan
ilmu. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah memerintahkan
Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta tambahan sesuatu
kecuali (tambahan) ilmu. ...” (Fath Al-Bari, 1: 141) (2)
2. Pentingnya
Mengetahui Ilmunya Sebelum Mengamalkannya
Para ulama menyimpulkan ada dua unsur
pokok ihsanul amal (amal yang baik/ diterima),
yang pertama yaitu ikhlas (dilakukan karena Allah Ta’ala). Adapun hadist shahih yang menunjukkan buah atas segala
sesuatu tergantung niatnya ialah dalam hadist arba’in yang pertama. “Sesungguhnya
setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang
ia niatkan. Siapa saja yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka
hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia
atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua, yaitu benar (sesuai dengan hukum
syara’). “Apa-Apa yang diberikan/ diperintahkan
Rasul kepadamu maka terimalah/ laksanakanlah, dan apa yang dilarangnya bagimu
maka tinggalkanlah.” (Terjemahan QS. Al-Hasr (59): 7). “Siapa saja yang
melakukan suatu perbuatan yang tidak ada perintah Kami atasnya, maka perbuatan
itu tertolak”. (HR. Muslim).
Sumber: Akun instagram
penulis
Al-Hafidz
al-Aini dalam kitab syarh shahih Bukhari mengutip perkataan Ibnul Munayir
berikut: Yang beliau maksudkan bahwasanya ilmu adalah syarat sah
ucapan dan perbuatan. Ucapan dan perbuatan tidak akan dinilai kecuali
dengan ilmu. Oleh sebab itu, ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan.
Karena ilmu yang akan men-sahkan niat, dan niat adalah yang men-sahkan amal.
(Umdatu al-Qori, Syarh Shahih Bukhari, al-Hafidz al-Aini, jilid 2, hal. 476). (3)
Bayangkan jika kita melakukan segala
sesuatu tanpa menguasai ilmunya terlebih dahulu yang ternyata salah ataupun
tidak dilakukan karena Allah Ta’ala,
maka apalah arti amalan yang kita lakukan seumur hidup ini.
3. Mendapatkan Ilmu yang Sesuai dengan Kebutuhan Muslimah Zaman Now
Materi sekolah online Bengkel Diri terdiri berbagai topik penting yang tidak
ditemukan di sekolah formal saat ini. Antara lain berbagai ilmu tentang soft skill kehidupan dan the value of life (materi keislaman) dengan tujuan menyeimbangkan kualitas
diri muslimah. Kedua jenis materi ini terbagi
menjadi 20 kali pertemuan. Adapun poin-poin materi perkuliahannya terangkum
sebagai berikut:
Seluruh materi tersebut dipaparkan sesuai jadwal melalui aplikasi What’s App Messanger ke dalam beberapa kelompok atau kelas belajar yang dikelompokkan secara acak di setiap levelnya. Adapun pemaparan dari narasumber atau pemateri yang dalam sekolah ini disebut “fasilitator” ialah melalui slide dalam bentuk foto dan penjelasan lisan dalam bentuk voice note dari setiap fasilitator, sehingga benar-benar seperti kajian ataupun sekolah secara langsung, hanya tanpa tatap muka.
4. Sistem Sesi Tanya Jawab yang Efektif dan Otomatis Mendapat Soft File Materi
Sistem
pemaparan melalui group What’s App
Messanger ini menjadikan para siswa otomatis mendapatkan soft file materinya, sehingga dapat
langsung diarsipkan untuk dapat disimak ulang di lain kesempatan ataupun dibuka
kembali jika dibutuhkan. Masing-masing kelas memiliki dua group. Group yang pertama merupakan group kelas khusus materi dimana hanya admin dan fasilitator saja
yang dapat mengirimkan pesan di sana, para siswa sebagai anggota group hanya bisa membaca. Kemudian, group berikutnya disebut group cafe. Seluruh anggota group ini dapat mengirimkan pesan untuk
saling bertanya tentang tugas ataupun hal-hal positif lain. Tidak sembarangan, terdapat
peraturan yang harus dipatuhi untuk mengirikan pesan di group ini yang menjadikan group
ini tetap tertib, kondusif dan bermanfaat.
Setelah
jadwal pemaparan materi tiba, hari berikutnya akan dilangsungkan sesi tanya
jawab. Para siswa diperkenankan mengirimkan pertanyaannya kepada wali kelas
melalui private chat, kemudian
pertanyaan yang terpilih akan disampaikan di group belajarnya pada saat sesi tanya jawab yang berlangsung di
keesokan harinya. Pertanyaan akan disampaikan tanpa diberitahu identitas penanyanya, sehingga akan
tetap nyaman untuk bertanya jika pertanyaan yang diajukan bersifat pribadi
sekalipun.
5. Dapat Mengenal Fasilitator yang Ahli di Bidangnya
Para
fasilitator sekolah ini merupakan seorang yang ahli di bidangnya. Hal ini bisa
diketahui karena para siswa dikirimkan biodata ringkas setiap fasilitator oleh
wali kelasnya di setiap awal perkuliahan. Berikut salah satu dokumentasi acara Gathering Bengkel Diri Jabodetabek pada 28
April 2019 di Hotel Shalva Jakarta, yang memuat foto beberapa fasilitator dan
wali kelas Bengkel Diri yang hadir di acara tersebut.
Sumber: Instagram
Story @ummubalqis.blog
6. Terbentuk
Kebiasaan Melaksanakan Amaliyah
Harian Wajib ataupun Sunnah
“Studi yang dilaksanakan pada tahun 2009
terhadap 96 orang menemukan bahwa membentuk kebiasaan baru tidak pasti
membutuhkan waktu 21 hari. Para peneliti justru menemukan bahwa waktunya
bervariasi, antara 18 hingga 254 hari, tergantung pada masing-masing individu,
walaupun rata-rata memerlukan waktu 66 hari.” (4)
Data
di atas menunjukkan kurun waktu sekolah online
Bengkel Diri menunjukkan waktu rata-rata yang cukup untuk membuat kebiasaan
baru. Salah satu tugas para siswa ialah menjalankan rangkaian amaliyah harian baik yang wajib ataupun sunnah untuk dilakukan secara rutin dan
dilaporkan kepada wali kelas dalam kurun waktu tertentu yang telah disepakati
bersama. Contohnya yaitu, pelaksanaan sholat wajib lima waktu, sholat sunnah rawatib, tilawah Qur’an, qiyamul
lail, membaca buku, dakwah, dzikir
pagi petang, dan sebagainya.
Jika
tugas ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka akan menjadi motivasi
eksternal dalam diri untuk mulai memantapkan ibadah wajib harian dan
membiasakan diri melaksanakan ibadah sunnah harian secara rutin dengan konsisten
dan kontinyu semaksimal mungkin. Sehingga dapat terbentuk kebiasaan baru yang
baik setelah perkuliahan berakhir sekalipun.
7. Bertambah Jaringan dan Teman-teman Sholiha di Berbagai Wilayah di Indonesia bahkan Mancanegara
Atas ke Bawah: Dokumentasi Gathering Bengkel Diri Yogjakarta, Gathering Bengkel Diri Jabodetabek.
Sumber: Akun
Instagram @bengkeldiri
Sebagaimana
data yang telah dipaparkan di awal, para siswa sekolah online Bengkel Diri berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dan berbagai negara di dunia. Pertemuan langsung atau gathering semacam ini akan dilangsungkan
di beberapa kota besar lain di Indonesia seperti Bandung dan Surabaya untuk
semakin mengeratkan ukhuwah Islamiyah
keluarga besar Bengkel Diri.
Melalui
jaringan yang luas ini selain dapat mengeratkan ukhuwah Islamiyah dapat pula menjadi wadah diskusi dalam
menjalankan bisnis yang tengah ataupun akan dilakukan oleh para siswa, berbagi
informasi positif, memasarkan produk bisnisnya, bertanya tentang ilmu agama
kepada ustadzah dan senantiasa memantapkan kebersamaan dan menguatkan langkah
hijrah untuk terus istiqomah dengan berjama’ah.
8. Merasakan Nikmatnya Haus akan Ilmu
Setelah
menjalani rangkaian perkuliahan dengan baik, kepala dan hati akan terisi dengan
ilmu dan perasaan yang begitu positif, begitu bermanfaat sebagai bekal
kehidupan dunia dan akhirat yang akan segera datang. Setiap menyimak sesi tanya
jawab di setiap perkuliahan, akan terlihat bahwa kondisi keterpurukan yang
tengah dialami saat ini bukanlah yang paling buruk. Masih ada yang lebih buruk
lagi, lebih parah lagi. Masih banyak orang-orang yang diberikan cobaan dan
kepahitan hidup yang lebih, tapi mereka tetap semangat menuntut ilmu untuk
dapat bangkit dan menyiapkan bekal akhirat terbaik.
Menuntut ilmu memang pahit, sulit. Tapi menanggung perihnya menjadi orang bodoh
adalah lebih sulit. Sebagaimana ungkapan Imam Syafi’i yang begitu terkenal, “Barang
siapa enggan merasakan pahitnya belajar, maka ia harus sanggup menanggung perihnya
kebodohan”.
Bengkel
Diri menumbuhkan rasa syukur bahwa hidup ini adalah anugerah yang patut
disyukuri termasuk cobaan yang datang menghampiri bertubi-tubi. Bersama Bengkel
Diri, tangan dan hati ini digenggam dalam ikatan ukhuwah Islamiyah yang begitu indah. Mengingatkan dikala lupa, menguatkan
langkah ketika iman melemah, membenahi kehidupan di dunia dimulai dari
merasakan nikmatnya menuntut ilmu dan berada dalam jama’ah yang terbentuk semata-mata karena Allah subhanahu wa ta’ala.
Sumber:
(1) https://muslim.or.id/18810-setiap-muslim-wajib-mempelajari-agama.html
(2) https://rumaysho.com/13158-maksud-doa-rabbi-zidni-ilma-tambahkan-aku-ilmu.html
(3) https://muslim.or.id/5312-ilmu-dulu-baru-amal.html
(4) https://sains.kompas.com/read/2018/06/12/203600823/berapa-lama-waktu-yang-dibutuhkan-untuk-mengubah-kebiasaan-.
(2) https://rumaysho.com/13158-maksud-doa-rabbi-zidni-ilma-tambahkan-aku-ilmu.html
(3) https://muslim.or.id/5312-ilmu-dulu-baru-amal.html
(4) https://sains.kompas.com/read/2018/06/12/203600823/berapa-lama-waktu-yang-dibutuhkan-untuk-mengubah-kebiasaan-.