Ayam Kampung Kukus Jahe

Bismillahirrahmannirraahiim..

Resep pertama yang saya posting di sini ternyata bukanlah resep turun temurun, bukan juga menu yang biasa dimasak. Ini resep baru praktek pertama kali, tapi nagih sumpah! Terinspirasi dari cookpad dengan sedikiiiiitt modifikasi ala Mami Mama.

Berawal dari suami yang request untuk mengurangi makanan dengan proses masak yang digoreng, terus minta ayam dikukus. Akhirnya bisa ketemu yang selesai cepat, super simple, super mudah, dan bahan-bahan yang super friendly, insya Allah. Jadinya harum dan empuk, walaupun bumbunya sederhana tapi gak hambar juga kok.

Pas dicobain... Masyaa Allaah.. Nikmaaaaaaat. Suami makan sambil manggut-manggut dan anak disuapin mangap terus sambil pegang sepotong sayap ayam di tangan kanannya gigit sendiri, wkwk. Ditambah dengan cocolan sambal rebus pedas manis (kalau anak ya gak pakai sambal ya hehe). Nasinya kalau sedikit ya pinginnya nambah, tapi nafsu harus dikendalikan ya Gengs, haha. Kuy, disimak resepnya sebagai berikut.

Bahan-bahan:
1 ekor ayam kampung ukuran sedang (tanpa ceker dan kepala)
3 siung bawang merah iris tipis
1 siung bawang putih (agak besar) memarkan dan iris tipis
1,5 ruas jari jahe segar iris tipis iris tipis
2 batang serai segar memarkan
1 sdm minyak wijen
1 sdt kecap asin (boleh skip)
garam secukupnya (saya pakai himsalt)
air untuk mengukus

Gambar 1. Bahan-bahan siap

Nambah berita ya, saya minyak wijennya pakai minyak wijen ABC karena ada lebel halalnya. Bilangnya sih 100% minyak wijen, semoga beneran tidak mengandung MSG.
Sedangkan kecap asinnya, saya pakai Indofood. Kenapa? Padahal jelas tertulis mengandung MSG, tapi saya masih pakai karena mubazir aja hehe bismillah, setelah ini habis mau cari kecap asin yang non MSG. Jika ada yang punya rekomendasi boleh yaa share di kolom komentar, please. Terima kasih..... 

Gambar 2. Minyak Wijen ABC dan Kecap Asin Indofood

Nah, tahapan masaknya:
1. Remas-remas ayam dengan seluruh bahan dimasukkan ke dalam wadah ayam, hingga merata
2. Diamkan 15 menit, sambil menunggu kukusan siap mendidih
3. Kukus ayam selama 30-40 menit
4. Sajikan hangat dengan nasi hangat

Gambar 3. Ayam telah dibimbui siap dikukus

Begitu membuka tutup kukusan, indera penciuman Anda akan dimanjakan oleh aroma segar dari perpaduan serai dan jahe yang menyehatkan. Silakan dicoba yaaa!

Gambar 5. Ayam Kampung Kukus Jahe Siap Dihidangkan


OH IYAAA, sambal rebusnya belum yaa?
Gampang juga caranya. Bahan-bahan:
5 buah cabai merah keriting
3 buah cabai rawit merah
1 buah tomat ukuran sedang
garam secukupnya (saya pakai himsalt)
gula pasir secukupnya
kaldu jamur non MSG secukupnya



Caranya biasa aja:
1. Semua bahan dicuci bersih dan direbus terlebih dahulu (kecuali gula, garam dan kaldu jamur ya)
2. Siapkan ulekan dengan gula dan garam
3. Haluskan sesuai selera, tambahkan kaldu jamur
4. Siap disajikan sebagai cocolan.

Selamat mencoba yaa, semoga kita semua bersama keluarga pelan-pelan bisa beralih ke menu yang sehat dan menyehatkan. Aamiiin..


----- @hapsarideti -----
Share:
Read More

8 Manfaat Utama Muslimah Menjadi Siswa Bengkel Diri



Sekolah Online Bengkel Diri saat ini (Juli 2019) telah menyelesaikan perkuliahan dengan 7.680 siswa yang terbagi menjadi 7 angkatan di 23 Negara. Adapun angkatan ke-8 yang saat ini masih sedang menempuh perkuliahan terdiri dari 8 kelas, dimana masing-masing kelas terdiri dari kurang lebih 240 siswa.

Sekolah yang dikepalai sekaligus digagas oleh Ummu Balqis ini berlangsung selama dua bulan dengan 20 kali pertemuan dan dilaksanakan secara online yakni menggunakan aplikasi What’s App Messanger. Teknis perkuliahan seperti ini terbukti lebih efektif dan efisien untuk dilaksanakan bagi para muslimah masa kini agar tetap dapat menuntut ilmu di tengah kesibukannya tanpa perlu mengeluarkan waktu perjalanan dan biaya transportasi karena bisa disimak dimanapun dan kapanpun.

Nah, berikut manfaat menjadi siswa Bengkel Diri yang terangkum dalam delapan alasan utama bagi para muslimah untuk menuntut ilmu di sekolah online ini.


1.       Perwujudan Pemenuhan Kewajiban Menuntut Ilmu


Hukum menuntut ilmu agama bagi umat Islam baik laki-laki ataupun perempuan, sebelum ataupun sesudah menikah, muda ataupun tua adalah wajib, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

                                             طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِم
                                                                                           
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224) (1)

Jika kesibukan dunia menjadikan manusia sulit mencari waktu untuk dirinya dapat menuntut ilmu, keberadaan sekolah online ini menjadi solusi sehingga tidak ada lagi alasan tidak ada waktu melainkan karena alasan tidak ada kemauan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu.” (QS. Thaaha: 114)

Ibnu Hajar Al-Asqalani Asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Firman Allah Ta’ala (yang artinya), ’Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu’ mengandung dalil yang tegas tentang keutamaan ilmu. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah memerintahkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta tambahan sesuatu kecuali (tambahan) ilmu. ...”  (Fath Al-Bari, 1: 141) (2)


2.       Pentingnya Mengetahui Ilmunya Sebelum Mengamalkannya


Para ulama menyimpulkan ada dua unsur pokok ihsanul amal (amal yang baik/ diterima), yang pertama yaitu ikhlas (dilakukan karena Allah Ta’ala). Adapun hadist shahih yang menunjukkan buah atas segala sesuatu tergantung niatnya ialah dalam hadist arba’in yang pertama. “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa saja yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, yaitu benar (sesuai dengan hukum syara’). “Apa-Apa yang diberikan/ diperintahkan Rasul kepadamu maka terimalah/ laksanakanlah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (Terjemahan QS. Al-Hasr (59): 7). “Siapa saja yang melakukan suatu perbuatan yang tidak ada perintah Kami atasnya, maka perbuatan itu tertolak”. (HR. Muslim).

 Sumber: Akun instagram penulis

Al-Hafidz al-Aini dalam kitab syarh shahih Bukhari mengutip perkataan Ibnul Munayir berikut: Yang beliau maksudkan bahwasanya ilmu adalah syarat sah ucapan dan perbuatan. Ucapan dan perbuatan tidak akan dinilai kecuali dengan ilmu. Oleh sebab itu, ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan. Karena ilmu yang akan men-sahkan niat, dan niat adalah yang men-sahkan amal. (Umdatu al-Qori, Syarh Shahih Bukhari, al-Hafidz al-Aini, jilid 2, hal. 476). (3)

Bayangkan jika kita melakukan segala sesuatu tanpa menguasai ilmunya terlebih dahulu yang ternyata salah ataupun tidak dilakukan karena Allah Ta’ala, maka apalah arti amalan yang kita lakukan seumur hidup ini.


3. Mendapatkan Ilmu yang Sesuai dengan Kebutuhan Muslimah Zaman Now


Materi sekolah online Bengkel Diri terdiri berbagai topik penting yang tidak ditemukan di sekolah formal saat ini. Antara lain berbagai ilmu tentang soft skill kehidupan dan the value of life (materi keislaman) dengan tujuan menyeimbangkan kualitas diri muslimah.  Kedua jenis materi ini terbagi menjadi 20 kali pertemuan. Adapun poin-poin materi perkuliahannya terangkum sebagai berikut:


Seluruh materi tersebut dipaparkan sesuai jadwal melalui aplikasi What’s App Messanger ke dalam beberapa kelompok atau kelas belajar yang dikelompokkan secara acak di setiap levelnya.  Adapun pemaparan dari narasumber atau pemateri yang dalam sekolah ini disebut “fasilitator”  ialah melalui slide dalam bentuk foto dan penjelasan lisan dalam bentuk voice note dari setiap fasilitator, sehingga benar-benar seperti kajian ataupun sekolah secara langsung, hanya tanpa tatap muka.

4. Sistem Sesi Tanya Jawab yang Efektif dan Otomatis Mendapat Soft File Materi


Sistem pemaparan melalui group What’s App Messanger ini menjadikan para siswa otomatis mendapatkan soft file materinya, sehingga dapat langsung diarsipkan untuk dapat disimak ulang di lain kesempatan ataupun dibuka kembali jika dibutuhkan. Masing-masing kelas memiliki dua group. Group yang pertama merupakan group kelas khusus materi dimana hanya admin dan fasilitator saja yang dapat mengirimkan pesan di sana, para siswa sebagai anggota group hanya bisa membaca. Kemudian, group berikutnya disebut group cafe. Seluruh anggota group ini dapat mengirimkan pesan untuk saling bertanya tentang tugas ataupun hal-hal positif lain. Tidak sembarangan, terdapat peraturan yang harus dipatuhi untuk mengirikan pesan di group ini yang menjadikan group ini tetap tertib, kondusif dan bermanfaat.

Setelah jadwal pemaparan materi tiba, hari berikutnya akan dilangsungkan sesi tanya jawab. Para siswa diperkenankan mengirimkan pertanyaannya kepada wali kelas melalui private chat, kemudian pertanyaan yang terpilih akan disampaikan di group belajarnya pada saat sesi tanya jawab yang berlangsung di keesokan harinya. Pertanyaan akan disampaikan tanpa diberitahu identitas penanyanya, sehingga akan tetap nyaman untuk bertanya jika pertanyaan yang diajukan bersifat pribadi sekalipun.

5. Dapat Mengenal Fasilitator yang Ahli di Bidangnya


Para fasilitator sekolah ini merupakan seorang yang ahli di bidangnya. Hal ini bisa diketahui karena para siswa dikirimkan biodata ringkas setiap fasilitator oleh wali kelasnya di setiap awal perkuliahan. Berikut salah satu dokumentasi acara Gathering Bengkel Diri Jabodetabek pada 28 April 2019 di Hotel Shalva Jakarta, yang memuat foto beberapa fasilitator dan wali kelas Bengkel Diri yang hadir di acara tersebut.

Sumber: Instagram Story @ummubalqis.blog


6. Terbentuk Kebiasaan Melaksanakan Amaliyah Harian Wajib ataupun Sunnah


“Studi yang dilaksanakan pada tahun 2009 terhadap 96 orang menemukan bahwa membentuk kebiasaan baru tidak pasti membutuhkan waktu 21 hari. Para peneliti justru menemukan bahwa waktunya bervariasi, antara 18 hingga 254 hari, tergantung pada masing-masing individu, walaupun rata-rata memerlukan waktu 66 hari.” (4)

Data di atas menunjukkan kurun waktu sekolah online Bengkel Diri menunjukkan waktu rata-rata yang cukup untuk membuat kebiasaan baru. Salah satu tugas para siswa ialah menjalankan rangkaian amaliyah harian baik yang wajib ataupun sunnah untuk dilakukan secara rutin dan dilaporkan kepada wali kelas dalam kurun waktu tertentu yang telah disepakati bersama. Contohnya yaitu, pelaksanaan sholat wajib lima waktu, sholat sunnah rawatib, tilawah Qur’an, qiyamul lail, membaca buku, dakwah, dzikir pagi petang, dan sebagainya.

Jika tugas ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka akan menjadi motivasi eksternal dalam diri untuk mulai memantapkan ibadah wajib harian dan membiasakan diri melaksanakan ibadah sunnah harian secara rutin dengan konsisten dan kontinyu semaksimal mungkin. Sehingga dapat terbentuk kebiasaan baru yang baik setelah perkuliahan berakhir sekalipun.

7. Bertambah Jaringan dan Teman-teman Sholiha di Berbagai Wilayah di Indonesia bahkan Mancanegara






Atas ke Bawah: Dokumentasi Gathering Bengkel Diri Yogjakarta, Gathering Bengkel Diri Jabodetabek.
Sumber: Akun Instagram @bengkeldiri

Sebagaimana data yang telah dipaparkan di awal, para siswa sekolah online Bengkel Diri berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dan berbagai negara di dunia. Pertemuan langsung atau gathering semacam ini akan dilangsungkan di beberapa kota besar lain di Indonesia seperti Bandung dan Surabaya untuk semakin mengeratkan ukhuwah Islamiyah keluarga besar Bengkel Diri.

Melalui jaringan yang luas ini selain dapat mengeratkan ukhuwah Islamiyah dapat pula menjadi wadah diskusi dalam menjalankan bisnis yang tengah ataupun akan dilakukan oleh para siswa, berbagi informasi positif, memasarkan produk bisnisnya, bertanya tentang ilmu agama kepada ustadzah dan senantiasa memantapkan kebersamaan dan menguatkan langkah hijrah untuk terus istiqomah dengan berjama’ah.


8.       Merasakan Nikmatnya Haus akan Ilmu


Setelah menjalani rangkaian perkuliahan dengan baik, kepala dan hati akan terisi dengan ilmu dan perasaan yang begitu positif, begitu bermanfaat sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat yang akan segera datang. Setiap menyimak sesi tanya jawab di setiap perkuliahan, akan terlihat bahwa kondisi keterpurukan yang tengah dialami saat ini bukanlah yang paling buruk. Masih ada yang lebih buruk lagi, lebih parah lagi. Masih banyak orang-orang yang diberikan cobaan dan kepahitan hidup yang lebih, tapi mereka tetap semangat menuntut ilmu untuk dapat bangkit dan menyiapkan bekal akhirat terbaik.

Menuntut ilmu memang pahit, sulit. Tapi menanggung perihnya menjadi orang bodoh adalah lebih sulit. Sebagaimana ungkapan Imam Syafi’i yang begitu terkenal, “Barang siapa enggan merasakan pahitnya belajar, maka ia harus sanggup menanggung perihnya kebodohan”.

Bengkel Diri menumbuhkan rasa syukur bahwa hidup ini adalah anugerah yang patut disyukuri termasuk cobaan yang datang menghampiri bertubi-tubi. Bersama Bengkel Diri, tangan dan hati ini digenggam dalam ikatan ukhuwah Islamiyah yang begitu indah. Mengingatkan dikala lupa, menguatkan langkah ketika iman melemah, membenahi kehidupan di dunia dimulai dari merasakan nikmatnya menuntut ilmu dan berada dalam jama’ah yang terbentuk semata-mata karena Allah subhanahu wa ta’ala.





Sumber: 

Share:
Read More